Memiliki Pola Pikir Orang Kaya

Perbedaan yang cukup mencolok antara orang kaya, orang awam dan orang miskin adalah pada cara berpikirnya. Orang berbakat kaya selalu belajar berpikir dan bertindak seperti layaknya orang kaya. Ketika orang miskin dan awam bekerja keras untuk memperjuangkan kenaikan gaji, calon-calon orang kaya justru bekerja keras membangun mindset (cara berpikir) sebagai orang kaya, pemilik aset dan investor yang memiliki pasive income.

Ketika sama-sama memiliki uang Rp. 100.000,- misalnya, orang awam dan miskin selalu berpikir apa yang bisa dibeli dan dikonsumsi, sedangkan orang berbakat kaya berpikir bagaimana uang tersebut bisa dilipatgandakan dengan cara diinvestasikan atau dibelikan sesuatu untuk dijual kembali agar memperoleh keuntungan.Orang awam dan miskin selalu berpikir tentang bagaimana memenuhi kebutuhan sendiri, sedangkan orang berbakat kaya lebih sering memikirkan bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan orang lain. Pikirannya berfokus bagaimana sumberdaya yang ada bisa didayagunakan untuk menghasilkan lebih banyak uang – tentu – dengan jalan yang halal.

Abdurrahman bin Auf, salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW, ketika hijrah ke Madinah tidak memiliki apa-apa selain pakaian yang melekat di tubuhnya. Ketika ditawari wanita untuk dinikahi dan kebun kurma oleh seorang Anshor, ia menolak dengan halus seraya minta ditunjukkan di mana letak pasar. Kemudian ia mulai berbisnis di pasar dan dalam beberapa hari saja ia sudah memiliki aset yang banyak. Begitulah cara berpikir orang kaya.

Cara berpikir seseorang akan sangat mempengaruhi cara bertindak dan cara mengambil keputusan. Karena itu membenahi cara berpikir adalah modal pertama dan utama untuk menjadi kaya.

Comments