Mengatasi Masalah Keuangan

Untuk menghindari terjadinya ‘musibah’ keuangan, kita harus mendeteksi masalah-masalah keuangan yang biasanya terjadi. Masalah keuangan biasanya berkaitan dengan tiga hal:

1. Yang terkait dengan masa lalu, yaitu banyaknya hutang konsumtif
2. Yang terkait dengan masa sekarang, yaitu buruknya aliran keluar masuknya uang (cashflow)
3. Yang terkait dengan masa depan yaitu, tidak adanya investasi.

Bagaimana mengatasi ketiga masalah keuangan diatas?


Masing-masing individu pasti memiliki masalah keuangan yang berbeda-beda, karena cara mengatasinya pun akan berbeda. Tapi kiat berikut mungkin akan membantu masalah keuangan Anda:

1. Kendalikan gaya hidup

Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. ‘Kebutuhan’ adalah barang atau sesuatu yang sangat kita perlukan. Bila kita tidak bisa mendapatkan barang tersebut kehidupan kita akan terancam dan kita menjadi susah, contohnya adalah makanan pokok. Sedangkan ‘keinginan’ adalah barang atau jasa yang dibeli hanya untuk untuk kesenangan, biasanya didorong oleh hawa nafsu yang berlebihan, padahal mungkin barang tersebut tidak kita butuhkan.

Silakan Anda membeli barang-barang kebutuhan Anda, tapi Anda tidak harus selalu membeli barang yang Anda inginkan. Setiap ada keinginan untuk membeli barang yang tidak kita ‘butuhkan’ maka tundalah sampai tiga hari, biasanya keinginan itu akan berkurang.

2. Membuat Anggaran

Untuk menjadi sejahtera, kita harus mengingat prinsip dasar “menghabiskan lebih sedikit dari yang kita dapatkan” atau “hidup dibawah kemampuan”. Oleh karena itu buatlah anggaran belanja dengan memperhatikan pendapatan/gaji kita kemudian atur pengeluran agar selalu dibawah pendapatan/gaji. Awalnya memang sulit, tapi beberapa bulan kemudian Anda akan terbiasa.

Skala prioritas pengeluaran yang disarankan adalah: Pertama, sisihkan untuk membayar cicilan hutang (maksimal 30 %) karena membayar hutang hukumnya wajib, dan jika kita melalaikan nya berakibat pada turunnya kepercayaan orang kepada anda. Kedua, untuk zakat, infak dan sedekah sebesar 10%. Ketiga, sisihkan minimal 10%-30% untuk tabungan, keempat, baru untuk keperluan sehari-hari seperti makan minum, dll.

3. Mulailah berinvestasi

Disiplinkan diri untuk menabung minimal 10% dari pendapatan. Sisihkan itu diawal, jangan menunggu anggaran sisa. Agar uang semakin berkembang, maka setelah tabungan terkumpul gunakanlah untuk modal usaha atau bila belum berani memulai usaha, bisa juga dinvestasikan pada produk investasi Seperti, deposito, darareksa syariah, saham, emas batangan, dll.

4. Milikilah Proteksi

Tidak selamanya hidup kita berjalan mulus, adakalanya kita dan keluarga menderita sakit dan harus mengeluarkan biaya rumah sakit yang besar. Musibah kecelakaan juga bisa saja terjadi sampai merenggut nyawa, meski itu tidak kita inginkan. Nah, semua biaya yang keluar akibat musibah di atas juga harus kita persiapkan dengan cara menyiapkan dana cadangan atau tabungan kita. Namun jika jumlah itu terlalu besar, kita bisa mengalihkannya ke perusahaan asuransi . Karena itu, ikutilah program asuransi untuk memberikan proteksi atau perlindungan bagi diri dan keluarga kita. (FH)

Comments